Wednesday, October 08, 2008
Pada Sebuah Maaf
Ada suatu cerita, ketika kau menjadi lengkung pelangi di ujung senja
Tempat kuberteduh usai kuyup hujan
Saat ku dengar desau cemara menangis lirih
Dan aku menggigil terperangkap sepi
Kau pelangi yang sempat menawarkan keceriaan jelang malam
Kala ku berlari dalam gundah
Menepikan perahuku menggerus dahaga
Kutemukan telaga di ujung kakimu
Namun ku tak sadar bahwa aku si penjahat kecil
Mengobok-obok kejernihanmu dengan keegoisanku
Bermain datang kala perlu dan pergi kala ada keramaian di seberang telaga
Lalu kembali dalam tangis, bertekuk di kakimu
Mencoba mengais batinmu dalam pancingan senyum
Mungkin aku si kelana terapung
Tengah menjelajah di keheningan riak telagamu
Mungkin aku tengah memintal jaring
Dan mencoba mencuri hati emasmu
Hingga akhirnya malam menelan cahaya pelangimu
Kau tinggal aku terhenyak. Sendiri merenungi jalan hidup
Aku tak tahu mengapa kau suka pelangi
Baru kusadari warna tujuh rupa adalah keindahan dalam sekejap mata
Sama halnya menghargai sesuatu yang ada di dunia fana
Maka sekarang kulontarkan kata, kubasuh kesombongan hati
Izinkan aku meminta maaf : Pada kamu sahabat hatiku
M. A. A. F
(Gambar dikutip dari : www.preconstructionprograms.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment