Sabtu lalu, beberapa keponakan melapor pada saya. Laporannya berupa prestasi kenaikan kelas dan hasil rapor. Maklum, Sabtu (20/6) lalu para pelajar memperoleh rapor hasil belajar selama satu tahun, termasuk pengumuman kelulusan SD.
Pertama, Rani via telpon mengabarkan dirinya berhasil naik dari kelas 2 ke kelas 3 SMP. Yang menakjubkan adalah dirinya juara pertama dari total 3 kelas. Ck..ck.. memang keponakan saya ini lebih cerdas ketimbang diri saya di usia sebaya. Finalis olimpiade Matematika se-Bogor, bisa lari keliling stadion sepakbola 3 putaran lebih, cepat menguasai bahasa Inggris dan Mandarin, serta punya bakat dasar memperbaiki peralatan listrik (termasuk sudah ujicoba membetulkan alat perekam micro-tape milik saya).
Ohya, tapi dalam pembagian rapor semester sebelumnya, diingatkan guru untuk berlatih dalam pelajaran Mengarang sekaligus bahasa Indonesia (haha... dalam hal ini perlu berilmu dari tantenya yang bekerja sebagai peracik kata dalam industri media). Tapi sepertinya dia sudah memperbaiki nilai-nilai pelajaran yang kurang.
Lalu, menyusul Libby mengabari via pesan pendek, kalau pada hari itu dia lulus dan memperoleh medali Silver.. Aih, Libby ini smart, kritis dan punya sejumlah pertanyaan yang seandainya saya menjadi mamanya pasti bingung menjawabnya....haha.. Kini si Blossom Junior siap memasuki dunia SMP. Congrat Libby!
Sore hari, Ammar yang berusia 7 tahun mengabarkan naik ke kelas 2 SD. Memperoleh hadiah tabungan dari sebuah bank syariah.
Hoa.. senangnya punya keponakan-keponakan cerdas. Ini enaknya jadi Single Bahagia, tak perlu menanti 9 bulan 10 hari (plus strech mark, varises, mual-mual...hehe..maaf ya buat para ibu. Tidak bermaksud memojokkan cuma ini adalah contoh tanda-tanda kehamilan yang sampai saat ini belum saya alami) untuk memiliki unyil-unyil dari saudara maupun sahabat.
Tentu saja saya jadi berpikir hadiah apa yang menarik untuk mereka... Ohya, jangan berpendapat karena kita punya uang tentu bisa membeli perhatian anak-anak.
Anak kecil tentu tidak mau dekat-dekat dengan orang yang tak hangat pada mereka. Jadi, saya bersyukur telah menjadi Tante Baik Hati.
No comments:
Post a Comment