Ini sebuah catatan dari liputan lama. Mungkin sekitar 4-5 tahun lalu. Waktu itu saya mengikuti seminar anak-anak yang salah satu pembicaranya adalah Prof. Yohanes Surya, Ph.D, seorang fisikawan dan dikenal sebagai pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).
Ia menceritakan pengalamannya membawa anak asuhnya untuk mengikuti kejuaraan fisika seluruh dunia, dari nothing, tiada biaya, masa persiapan singkat, hingga akhirnya torehan keberhasilan anak-anak Indonesia meraih medali untuk olimpiade tingkat dunia membuat respon positif dari berbagai pihak.
Yohanes mengenang awal keikutsertaan tim olimpiade fisika pada 1995 tanpa sponsor dan hanya punya waktu persiapan diri selama 7 bulan. Namun terus saja setiap tahun mereka ikut. Dalam kondisi serba minim, Yohanes menjadi motivator bagi diri sendiri dan anak asuhnya karena menemukan Mestakung = SeMESTA menduKUNG, yaitu hukum alam dimana ketika suatu individu atau kelompok berada pada kondisi kritis maka semesta –dalam hal ini sel-sel tubuh, lingkungan dan segala sesuatu disekitar diri- akan mendukung diri kita untuk keluar dari kondisi kritis.
“Begitu kita menetapkan kondisi kritis, maka Mestakung terjadi,” kata Yohanes Surya.
Mestakung berhasil kalau: bekerja keras, konsisten dan fokus, dalam arti bukan sesuatu yang diperoleh secara instan.
Seperti prinsip pegas dimana berada pada titik terendah lalu naik.
Kesimpulannya, apapun kondisi kritis yang kita alami, percayalah Tuhan Yang Maha Kuasa akan menciptakan Mestakung untuk membantu keluar dari kondisi kritis itu.
*Liputan ini jauh sebelum saya membaca buku “The Secret” dan ternyata prinsip yang ada di buku tersebut mirip konsep motivasi ala Yohanes Surya.*
(Gambar dikutip dari: www.1wd.co)
No comments:
Post a Comment