Era kemajuan Teknologi Informasi
memang memudahkan hidup. Ambil contoh sebagai Penulis, saya bisa mendapatkan
berbagai informasi dengan mudah. Tinggal koneksikan perangkat computer/laptop
dengan koneksi Internet, maka pencarian bisa melalui Google, Wikipedia, media
berita versi online dan sebagainya.
Bahan rilis atau cek layout bisa
dikirim melalui e-mail, dan koreksi pun dalam versi soft-copy. Paperless, tanpa
coretan bolpen atau tinta merah. Semua dalam visual.
Tapi berapa banyak waktu terbuang
akibat konsentrasi terpecah? Distracted?
Bangun pagi, nyalakan BlackBerry lalu memeriksa
fitur BlackBerry Messenger, SMS (Short Message Service), e-mail dan ternyata
beberapa rekan milis semalam tadi mempostingkan artikel, kemudian masuk ke Twitter
dan akhirnya tangan pun gatal untuk men-scroll linimasa. Mencek, mengomentari
dan nge-RT Twitter membuat badan masih ‘lengket’ di kasur.
Bangkit dari tempat tidur, tangan
gatal untuk menyalakan televisi dan
sarapan pun bisa menjadi ritual memakan waktu akibat mata lebih sering menatap
layar kaca sementara sarapan pagi yang sederhana masih tak tersentuh di meja
makan.
Demikian pula ketika bekerja di
kantor. Kadang gangguan itu terjadi ketika menyimak e-mail dan website. Media
sosial seperti Twitter dan Facebook membuat kita masih memiliki ikatan sosial
dengan mantan teman masa kecil, masa kuliah, sahabat sehobi dan sebagainya. Tahu-tahu
hal ini membuang waktu 1-2 jam. Lebih parah lagi jika niat semula cuma mencari
informasi tambahan guna menyelesaikan tulisan yang belum rampung.
Akhirnya kemudahan yang kualami
sebagai pekerja media zaman modern mengundang berbagai konsekuensi. Kadang ini
menjadi semacam “cobaan” tetap fokus dan bekerja teliti sekaligus cepat.
Dari
membaca tentang tips karir di suatu media digital, ada tips tentang cara
meminimalkan gangguan konsentrasi yang disebabkan oleh kemajuan bidang
komunikasi di era modern. Yaitu:
Jangan jawab telepon dan email
langsung. Kecuali memang sangat diperlukan, Anda bisa mengabaikan setiap
panggilan telepon yang masuk. Begitu juga dengan pesan instan di komputer atau
ponsel. Anda tak perlu langsung menjawabnya. Anda bisa mengalihkan panggilan
telepon ke kotak pesan suara (voicemail)
dan Anda bisa membiarkan jendela chat sebentar. Lalu Anda bisa mematikan ponsel
jika tidak perlu.
Hal yang sama juga berlaku untuk
email. Anda tak perlu meninggalkan kotak masuk terus menerus terbuka. Anda
bekerja dengan lebih efisien jika Anda memroses email dalam waktu tertentu saja
daripada mencoba untuk menghadapinya seketika itu juga.
Solusi lain adalah menerapkan konsep:
bekerja lebih awal/ lebih larut. Misalnya jika masuk kantor jam 07.00 pagi,
kita memiliki waktu 1 -2 jam sebelum rekan-rekan kerja Anda berdatangan.
Sebaliknya, jika terjaga hingga larut malam dan menulis esai Anda setelah
anak-anak tertidur, Anda akan jauh lebih tenang dalam bekerja.
Tapi yang paling utama adalah: Niat. Niat utama adalah ingin bekerja
cepat agar waktu yang ada dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Yuk, kuatkan niat....!
No comments:
Post a Comment