Kaka……: eno bogooooooorrrrrrrrr
Me: iyaaaaaaaaaaaaa
Kaka……: lg ngapain buuuuuuukkkkkk.......
Me: biasa deh.. update antivirus. ugh besok dah kerja lagi ya
Me : lagi ngapain? siapin berita besok?
Kaka.......: yup...........supersib nih...... reporter pade bandelllllllllllll
Me: pada ga masuk ya? jd teringet saat dirimu jd reporter?
Kaka..... : iya.........karma kallliiiiiiiiiiiii he he he
Me: hehehe
Ini cuplikan chat antara Saya dengan "Kaka" yang bukan Kaka pemain bola Brasil yang sedang merumput di AC Milan. Namun kesamaan keduanya adalah semangatnya -satu semangat ngejar bola, yang teman saya ini semangat ngejar berita- buktinya teman saya ini sudah naik posisi jadi Redaktur, sementara saya menyingkir dari dunia kewartawanan dan beralih jadi Tukang Nulis.
Obrolan ranah maya ini terjadi Minggu malam. Para pekerja media harian, seperti wartawan, redaktur, fotografer, hingga anak disain yang bertanggung jawab di bagian layout, umumnya bekerja dan masuk kantor pada Minggu. Karena mereka menyiapkan berita untuk koran terbit Senin.
Nah, bagi kami (saya, Kaka, dan teman wartawan lainnya) kadang atau beberapa kali terjadi bahwa Minggu menjadi hari ”paceklik berita”. Kerja mencari berita bagi wartawan harian terjadi antara Senin sampai Jumat. Syukur banget jika pada hari sebelumnya, Jumat, kami memperoleh berita yang bisa ’disimpan’ untuk tayang Senin. Tapi kalau momen liputan itu ramai-ramai dengan wartawan media lain atau merupakan isu hangat tentu hasil pencarian berita di hari Jumat tak bisa ’ditabung’ untuk Ahad nanti.
Salah satu poin berita adalah "kebaruan", jadi dari hasil liputan menjelang weekend kami tambahkan dengan komentar atau dari narasumber lain (bisa pengamat, ahli, atau cross opinion dari sumber terkait). Nah masalah lain jika narasumber tak bisa dihubungi di hari yang galibnya sebagai hari libur. Makanya, beberapa dari kami kadang punya narasumber favorit karena bisa dihubungi kapan saja dan tidak pelit kasih statement hehehe... Lebih baik lagi jika memang kami punya persediaan...tapi itu kan idealnya?! Seringkali selama sepekan itu sudah pusing dengan ”berita kejar hari ini tayang hari esok” ketimbang menyimpan berita.
Belum lagi godaan lain, misalkan melihat teman, saudara dsb yang memang hari Minggu libur. Duh.. tidur di rumah atau enakan jalan-jalan (Ka, jadi mencoba ingat-ingat siapa yaa yang sering nonton sama pacarnya dulu, setelah itu baru ke kantor??? Hehe....)!
Ga heran pula ada yang ngakalin ngetik di hari Sabtu dan ga nongol di hari Minggu. Keuntungan cara tersebut : bisa berakhir pekan dengan santai, ga ketemu sama bos (Redaktur), dan matikan ponsel supaya ga bisa dihubungi sama orang kantor hahaha....
Anehnya pula kondisi tubuh tiba-tiba sering drop di akhir pekan. Demam, meriang, sakit perut, dsb akhirnya absen tidak masuk kantor. Nah, kalau sudah begini, serahkan pada Redaktur untuk kelimpungan mengisi halaman...haha, makanya ini yang antara Saya dan Kaka diskusikan sebagai ”Karma” ketika dia sudah pada posisi Redaktur.
Tulisan ini bukan bermaksud membuka pikiran ’nakal’ dari junior lho...Yah, that's reality ketika kamu bergelut menjadi wartawan media harian bahkan reporter televisi. Ketika jadwal kerja kamu ber-anomali dengan jadwal kerja umumnya orang.
”Itulah minggu....kadang bawa kesenangan kadang bawa kesusahan..........tapi ga papa kan, masih bs dihandle???” begitu kata Kaka.
Yap, saya sih yakin temanku ini bukan redaktur yang cuma sekadar terima berita dari anak buah. Tapi masih semangat cari berita dan menjalin relasi dengan narasumber supaya tetap ter-update isu di lapangan.
No comments:
Post a Comment