Hasil survey yang dilakukan Dove menemukan bahwa mayoritas
perempuan Indonesia tidak merasa cantik. Mereka justru lebih mudah menemukan
kecantikan pada perempuan lain. Survey ini dilakukan pada 1.244 perempuan yang
tersebar di 10 kota.
Personal Care Vice President PT Unilever Indonesia Tbk.,
Deby Sadrach mengatakan kebanyakan perempuan mengeluhkan masalah kulit dan
rambut. (Komodifikasi – Kompas Minggu, 24 Juni 2012).
Survey ini ternyata berkaitan dengan produk pelembab badan
yang dipromosikan oleh Dove. Namun yang saya tangkap, survey ini semakin
membuktikan definisi “cantik” ini selalu berkonotasi tampilan fisik.
Di sisi lain survey juga membuktikan mayoritas perempuan
memang senang membandingkan diri dengan perempuan lain. Sama seperti saya yang selalu
merasa cukup manis tapi tidak cantik karena berat badan yang susah diturunkan..
*haish..* dan sering mengagumi badan perempuan lain yang jauh lebih langsing.
Dan saya juga membenarkan bahwa dalam kehidupan nyata, orang
sering terpesona lebih dulu kepada tampilan fisik. Wajah rupawan, penampilan
rapi, baru kemudian berlanjut pada obrolan yang mungkin bisa menunjukkan
kualitas berpikir dan daya tangkap seseorang. Kadang pun orang ga peduli bahwa
rekan diskusinya dongo atau ga nyambung dalam obrolan, karena raut muka sudah
mempesona mata.
Berpikir positif dan hati yang baik memang bisa memberikan inner beauty. Dan percaya atau tidak, dari
pengalaman pergaulan saya sekarang ini yang semakin luas, saya bisa mengatakan
orang yang rajin beribadah, diikuti juga dengan hati yang tulus, akan membawa
pancaran aura rupawan di wajahnya.
Tapi suka atau tidak, saya atau Anda bakal dinilai duluan
dari sisi fisik. Terlahir cantik rupa atau ganteng seperti aktor laga Joe
Taslim memang sudah suratan rezeki dari Yang Kuasa. Namun kita bisa terlihat
menarik jika berpenampilan rapi, seperti baju yang terlihat kena setrikaan,
penampilan mix n’ match, kulit bersih
dan badan tidak memancarkan bau karena rajin mandi dan berganti baju. Cara lain
untuk tampil cantik adalah dengan rajin merawat tubuh. Saya juga pernah bertemu
seorang pengusaha besar di Batam yang lebih
senang pegawainya bertubuh ramping, karena gemuk identik malas dan gerakannya
lambat.
Usai menulis blog ini, membuat saya ingin mengambil sepatu
olahraga dan melakukan lari-lari kecil di sekitar komplek rumahku. *smile*
No comments:
Post a Comment