Seorang teman menanggapi saya yang berkomentar soal mobilitas dirinya yang tidak ada cape-capenya. Dia hanya komentar, "Kerja itu ibadah. Jadi bukan hanya untuk kita, tapi juga buat Allah.."
Haha.. Saya tidak tahu pasti juga apakah dia memang sekadar menanggapi, memang begitulah dia menanggapi hidup dan pekerjaannya, atau memang dia workaholic.
Tapi, pernyataan dia paling tidak mengetuk salah satu pintu kesadaranku : Benar juga! Kita harus mempertanggung jawabkan cara kita mengisi hidup di dunia. Dan tentu Sang Pencipta tak ingin ciptaannya hanya bermalas-malasan dan menggerutu pada pekerjaan. Setiap pekerjaan ada hikmah dan rezeki. Dan di setiap 'sandungan' ada pembelajaran di berikutnya.
Renungan ini terjadi ketika saya mengeluh betapa semakin padatnya pekerjaanku. Dan semakin bervariasinya macam tugasnya.
No comments:
Post a Comment