(Tulisan ini juga dimuat di QB Headlines)
Gaji bulanan memang andalan kehidupan sehari-hari seorang pegawai kantoran seperti saya. Saya hanya berpikir, mengapa semakin sulit menyisihkan tabungan, apakah ada yang salah dalam mengelola keuangan pribadi.
Memang sih biaya hidup semakin tinggi sementara penghasilan tak berlari secepat harga-harga kebutuhan pokok, sekunder dan lain sebagainya.
Di koran New Straits Times kubaca tentang mengatur belanja bulanan. Saya jadi mau mencoba sebagai bagian financial check-up, berikut tipsnya :
Pertama-tama tulis rencana pengeluaran bulanan. Ini mencakup belanja rumah tangga dan biaya hiburan.
Simpan semua bon-bon bukti belanja paling lambat sebulan. Seminggu sekali tuliskan secara rinci kamu telah belanja apa saja berdasarkan bon pengeluaran itu.
Terserah mengategorikan jenis pengeluaran, asalkan Anda bisa mengambil gambaran akurat tentang kondisi finansial yang ada.
Misalkan saja dari hasil belanja di supermarket bisa kamu detilkan ke dalam jenis daging, susu, minuman, makanan kalengan, cemilan atau apapun yang memberikan gambaran kemana saja perginya uang tersebut.
Atau ketika berbelanja di department store untuk beli pakaian. Siapa tahu ternyata biaya minum kopi lebih mahal ketimbang sepotong baju di bulan ini.
Dari daftar tersebut, kita jadi tahu apa saja yang bisa dikurangi atau dibenahi.
Meskipun ada yang dapat dikurangi atau tidak, tetap masukkan ke dalam rencana belanja. Lalu masukkan sejumlah budget ke dalam amplop berbeda. Uang ini akan digunakan untuk membeli barang-barang yang anda rencanakan.
Catatan : Jangan tambahkan uang ke dalam amplop hingga akhir bulan. Ini membantu sikap disiplin dan cerdas berbelanja.
* Teman yang mendengar niatku berkata, “No, taruhan, berapa hari kamu rajin mencatat pengeluaran harian?”… hehehe
No comments:
Post a Comment