Teruskanlah
(Agnes Monica)
Pernahkah kau bicara tapi tak didengar
Tak dianggap sama sekali
Pernahkah kau tak salah tapi disalahkan
Tak diberi kesempatan
(Reff)
Kuhidup dengan siapa ku tak tahu kau siapa
Kau kekasihku tapi orang lain bagiku
Kau dengan dirimu saja kau dengan duniamu saja
Teruskanlah teruskanlah kau begitu
Kau tak butuh diriku aku patung bagimu
Cinta bukan kebutuhanmu
(Back to Reff)
Kau dengan dirimu saja kau dengan duniamu saja
Teruskanlah teruskanlah kau begitu
Kalau dengar lagu Agnes Monica yg "Teruskanlah" bikin ingatanku melayang pada sebuah episode dimana Saya jadi pemeran utama wanita dan Dia yang ga mau gw sebut lagi namanya sebagai pemeran utama pria.
Kalau kata orang, semua ada hikmah, maka hikmah menjalani episode itu bahwa saya menjadi tegar, saya bisa menjadi batu yang tetap membeku saat hujan badai menerpa. Setelah fase terdahsyat, setiap gerusan air bah hanya mengikis satu kisah yang segera terlupakan hanyut terbawa arus.
Saya pernah menemukan My Muse dan Cahaya Pagi yang selalu kusebut nama dalam bisik. Yang kuyakin karena Dia cinta, maka saya tak perlu memupuk dan memelihara cinta itu.
Tapi semakin sering mendengar lagu ini, kamu jadi bisa memikirkan mungkin justru Pemeran Utama Wanita bisa sebagai Pelaku dan bukan Korban.
Ada Pengalaman. Kisah masa lalu tak perlu terus dipupuk untuk terpuruk, tapi jadikanlah pembelajaran.
Teruskanlah belajar menghargai bentuk terbaik yang pernah Tuhan berikan. Jangan sampai lupa mensyukuri hingga Dia pergi angkat kaki.
Belajar menghargai dengan menekan ego dan hadapi dengan sabar karena dua jiwa harus mampu kamu takar sehingga menghasilkan senyawa yang pas. Ingat percobaan di Laboratorium Kimia tentang bahaya ledakan ketika 2 larutan dicampurkan akibat takaran berlebihan, dan senyawa yang gagal ketika takaran kurang?
No comments:
Post a Comment