Alam berdansa dalam langit merah jambu
Seranum pipiku kala kita bertemu
Ada sensasi berbeda ketika kau hujam mataku
Bersama lingkar jemari bertaut
Ku ta’u ini rasa pertama kali
Langit tersenyum dalam warna lembayung
Saat kita memburai benang asa dipintal bersama
Bernyanyi sambil mencabik puisi toreh di batu janji
Kisah ini kita larung dalam rindu beku yang mencair
Hingga bermuara di ujung malam
Esok masih misteri milik kita
Kita nikmati hari ini hingga raga memanggil ke peraduan
Bermimpi bulan sabit melengkungkan senyum
Sensasi pertama kita kenang dalam kotak belahan hati
Bogor, 23 Maret 2009
Catatan : puisi ini kubuat sbg balasan puisi untuk rekan baru di milis. 'mayan... temanya menggodaku untuk olah kata di sela sengkarut pikiran.
1 comment:
idahnya cinta pertama, walau terkadang tidak berakhir indah tetapi selalu di kenang sempurna
Post a Comment