Saya suka mendengarkan satu radio di Jakarta, frekuensi FM letaknya agak di ujung kiri. Kalau jam 24.00, siaran berakhir dan terdengar “Rayuan Pulau Kelapa” sebagai lagu penutup. Liriknya kurang lebih begini :
“Tanah air ku tidak kulupakan/ kan terkenang sepanjang
hidupku/ biarpun saya pergi jauh .....”
Kalau mendengar lagu itu, Saya membayangkan diri sedang berada di negeri empat musim, ditemani salju putih, tengah menyusun kubik bata salah satu impian diri.
Berbagai hal telah kupersiapkan : tumpukan brosur sekolah, kelengkapan administrasi, tes TOEFL, dan beragam brosur notebook untuk mencari yang sesuai kemampuan kantong.
Tapi kayaknya kubik tersebut harus di-postpone. Ada kumpulan bata lain, dan sepertinya menarik untuk kubangun. Mungkin kubik-kubik itu menjadi bangunan ambisi diri yang lain. Atau, bisa juga ternyata dia menjadi jembatan cita-citaku/mimpi/apa yang akhirnya membuatku bahagia. Tidak ada yang tahu karena Tuhan tidak menunjukkan skenario hidup kita sebelum kita menjalaninya.
Dan hidup adalah pilihan.
Karena kesempatan tidak datang dua kali. Dan saya berjanji untuk tidak lupa membangun bata-bata 'Rayuan Pulau Kelapa.'
Jadi inget kata salah seorang teman saya, “Bro, may the force with me ya............!"
(Untuk semua teman-teman saya -tidak mencantumkan apa titel dia dalam kehidupan ini- terimakasih ya! Doakan saya lancar dan sukses. Amin)