Monday, December 31, 2007

Selamat Tinggal

Bintang itu masih menemani di Sabtu pagi
Ketika saya memintal rindu
Bersama pria pemilik senyum lengkung bulan sabit

Namun bintang hanya ilusi di Sabtu pagi
Terhapus hujan di sore hari
Bakal tiada lagi coretan cinta
Ketika jejak di pasir terhapus badai

Thanks God for this Year





Akhir 2007 ini gw kenapa jadi desperate ya? Ga semangat! Seperti cacing tanpa tulang yang tak berdaya di batu cadas nan panas, aku merasa tahun ini ’busuk’ banget deh. Hmm.. mungkin akibat nila setitik rusak susu sebelanga. Akibat akhir tahun berakhir sedih untuk kehidupan pribadi gw kali ya.

Tapi tunggu! Hal positif memang suka ketutup hal negatif. Ada baiknya aku coba list dulu hal-hal berarti dalam hidupku selama tahun 2007 :
1.Suplemen Tren & Style’07 yang ku-komandani dari sisi tulisan mendapat pujian
dan dari sisi billing juga mendapat target yang memuaskan. Tentu saja ini
berkat kerjasama dengan teman-teman sekantor, khususnya partner kerja yang solid
seperti Hiras yang jago jualan (hehe, salut sama abang satu ini...), mas Koko
dengan desainnya yang ciamik, mas Dian, mas Adhi, serta para penulis,
fotografer dan teman-teman Trafik yang bersedia gw cerewetin dan kutelpon jauh-
jauh dari Aceh :D
2.Pertengahan tahun ini aku tugas ke Aceh. Bahkan sempat menyeberang dan merasakan
snorkling di Sabang. So, sepertinya aku sudah bisa mengatakan puas pernah
melanglang ke berbagai daerah di Indonesia, meliputi Sumatra (Aceh, Medan,
Pekanbaru, Batam, Palembang, Musi Banyuasin, Silungkang & Bukittinggi Sumbar,
Lampung), Jawa (Anyer, Bandung, Jakarta, Purwakarta, jalur Pantura, Semarang,
Yogyakarta), Bali, NTB (Lombok), dan Kalimantan Timur. Sedangkan wilayah Sulawesi
(Manado & Ujung Pandang) dan Irian Barat pernah saya diami ketika ikut orangtua
bertugas.
3.Juara ke-2 Writing & Photo Competition dari salah satu pusat belanja di Jakarta.
4.Mempercantik dan memperbaharui website blogspot yang sudah lama tidak
kuurus. Serta menambah situs blog baru di Multiply (dan mendapat teman-teman baru
yang kukenal via MP).
5.Dapat teman-teman baru di luar lingkungan kantor.
6.Mengganti kamera digital saku Kodak-ku yang 4 megapiksel ke Nikon beresolusi 7
megapiksel.
7.Niat berolahraga teratur lumayan terealisasi dengan sempat rutin berenang dan
aerobik.
8.Februari’07 dapat kos baru, yang nyaman dan dekat dari kantor.
9.Pertama kali merasakan kenaikan gaji di kantor baru :p
10.Dapat bonus di akhir tahun :D
11.Anehnya.... tahun ini tahun gw paling tidak bisa menabung. Tapi alhamdullilah
rezeki ada saja...hehe...
12.Mencoba menulis ilmiah tentang komunikasi dan teknik penulisan –berdasarkan
pengalaman kerja- untuk diposting di situs Netsains.
13.Berkat tulisan tersebut, memperoleh undangan sharing pengalaman dlm pelatihan
penulisan di Kementerian Ristek.
14.Bermimpi suatu hari dapat melihat dan berkunjung ke observatorium Boscha,dan hal
ini terealisasi hanya dalam hitungan minggu karena bersama komunitas Netsains aku kesana awal Desember’07.

Apakah sejumlah pencapaian yang kubanggakan selama 2007 cukup worthy dibalas dengan kondisi ”tutup buku yang tidak indah” ?

(ohya, salah satu resolusi 2008 adalah mengecilkan pipi gembilku spt tampak dalam foto..sebenarnya bikin gw terlihat cute tapi apadaya orang lebih bilang itu 'gembil' hehe)

Wednesday, December 12, 2007

Perpustakaan Pribadi




Setiap pulang ke rumah Bogor, saya sering merasa bersalah terhadap tumpukan buku-bukuku. Mereka tersebar, ada di lemari, ditumpangkan di lemari buku Papa, atau tersimpan dalam kardus-kardus bekas.

I’m a bookaholic. Pecinta baca buku, termasuk (membeli dan) mengkoleksinya. Mulai dari komik dan serial bergambar, novel, hingga text book zaman kuliah. Termasuk juga sayang membuang majalah-majalah. Bahkan, beberapa company profile ada yang saya simpan. Cetakannya yang luks dengan sejumlah foto pendukung yang eye catching, membuat saya rela menyimpannya. Sepertinya, saya memang jatuh hati setengah mati dengan hasil karya berkat ciptaan Johannes Gutenberg ini.

Keinginan saya suatu hari memiliki perpustakaan pribadi untuk buku-bukuku. Suatu tempat yang layak untuk koleksi buku, termasuk CD dan album perangko (iya! Saya masih bisa menyatakan diri sebagai kolektor perangko dan kartu pos yang kukumpulkan sejak zaman SD)...Toh saya mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya.

Pernah pula Saya berandai-andai memiliki Taman Bacaan, lengkap dengan sofa berbantal empuk untuk membuat betah para tamu menikmati bacaan. Tapi, berarti hal itu high maintenance dan butuh modal bukan?



Gambar biblo :
http://www.istockphoto.com
http://www.elpais.com

Pemanasan Global (versi Pemahaman Standar)

Hujan kali ini tidak meruapkan aroma tanah
Harum yang kukangeni saat pulang ke rumah
Rerumputan hijau berganti tembok pucat
Manusia bertambah butuh rumah

Hujan kali ini tidak seperti biasanya
Aku semakin tidak mengenalnya,
Kata orang ini gara-gara pemanasan global
Iklim tak terprediksi
Es di kutub mencair
Dan membuat akhiran ”...Ber” bukan mutlak bulan penghujan

Saya tak punya mobil hybrid
Cuma tahu sejumlah tips hemat ala diri sendiri
Kantung plastik dipakai berkali-kali, produk refil lebih murah ketimbang dalam botol, Pakai kertas bolak-balik hingga lecek dan di-kilo-in ke pemulung

Kata orang sebenarnya kita cukup punya 5 pasang pakaian dalam setahun
Mungkin yang ngomong itu jagoan mix n’match handal?
Atau bukan anak kos yang ngantri mencuci?

Semua membahas perubahan iklim
Sekarang selebritas berkata “go green”
Apakah mereka masih pakai sepatu kulit asli dan berpengeras rambut?
(Katanya sih produk sekarang non aerosol)

Saya masih merindu hujan berbau ilalang
Sambil terpekur di bale-bale sembari mengulum tusuk gigi
Ugh! serat daging hamburger menyelip di geligi
Saya baru tahu pula untuk membuat daging yummy berlapis roti ini menghabiskan ribuan energi,
Dan aku memandangi tusuk gigi, ”Agh, apakah si batang kecil ini juga mengakibatkan hutan meranggas?”

Membuat Resolusi Tahun Baru

Sebentar lagi tutup tahun, ya?
Desember yang tinggal hitungan hari, bakal kamu penuhi dengan tenggat waktu berbagai target akhir tahun, resolusi yang ingin dicapai di 2008, membuka ingatan kembali apakah tujuan yang digoreskan di awal 2007 apakah sudah tercapai.

Ketika melangkah ke rak penjualan koran atau majalah, sejumlah media pasti mengingatkan kita untuk mencanangkan resolusi, lengkap dengan tips membangkitkan semangat dan susun target di tahun baru.

Kenapa sepertinya –harus- tahun baru kita mengadakan pembaharuan? Titik tolak yang idealkah? Rasanya titik mula tetapkan goal setting bisa kapan saja bukan? Bisa saja dimulai dari hari ulang tahun, saat menimbang berat badan ternyata berat sudah melewati ukuran ideal, atau saat ’ditampar’ oleh kejadian yang membuatmu tersadar bahwa kamu harus berubah.

Desember adalah bulan terakhir dalam kalender masehi, dan lingkaran tarikh itu kembali di awal pada Januari. Bagi pekerja kantor ritme kerja tetap 5 hari dari total 7 hari dalam seminggu. Tidak ada jeda Rencana, Target, Prioritas atau Deadline gara-gara ”Ini kan Tahun Baru”.

Tahun baru hanya pembenaran pesta bagi partygoers, party organizers atau industri jasa : End of The Year Sale, Gebyar Akhir Tahun, New Year’ Party, so on and bla.. bla.. bla..

Tahun baru berarti saya harus menyusun rencana di 2008, sembari tetap menyelesaikan tugas yang di depan mata. Dalam catatan agenda pun sudah mulai terisi beberapa catatan-catatan kecil dan posting.

Aghh.. kenapa saya jadi makhluk yang sinis? Tahun 2007 ini saya memulainya tanpa memiliki resolusi tahun baru. Saya sangat menikmati let it flow, kemana air mengalir. Bukan tanpa alasan. Jenuh dengan target dan kecewa dengan realisasi? Mmmm....Saya hampir 2 tahun bekerja di perusahaan sekarang –satu tahun penyesuaian dan satu tahun berikutnya dalam fase menyelami, menikmati (dan berusaha menikmati setiap keruwetan) perpindahan kerja dan penyesuaian diri.

Mungkin sudah saatnya di tahun berikutnya si ‘ranting’ pasif ini memutuskan berubah aktif, melawan arus, mengikuti riak, maupun menerabas. Ataupun menepi dalam hening untuk menguatkan langkah. Perlu membuat ”Resolusi Tahun Baru” sebelum tenggelam membiarkan waktu, hari, minggu dan bulan berlalu statis.

Oke, sebelum jam 12 malam berdentang pada 31 Desember 2007, saya sudah menggoreskan niat dan tujuan yang ingin saya capai di 2008.

Sunday, December 09, 2007

Saya Ga Bisa Posting di Blogspot (Merawat Kesetiaan)

Ternyata lebih susah merawat ketimbang membuat blog.

Posting di alamat blogspot-ku ini seperti perasaan gw pulang ke rumah ortu di Bogor :

- kangen rumah tapi ga bisa pulang karena kesibukan kerja
- pengen pulang, tapi malas untuk jalan ke terminal lebak bulus
- ingat rumah tapi punya mainan baru yang lebih menarik untuk diselami (nama mainan itu : multiply)

Iya, ada jeda yang lama saat mengisi blog ini karena kerja yang menyita waktu (walaupun ada yang bilang, seseorang yg produktif tidak menjadikan "kesibukan" sebagai alasan). Tapi kalau mau jujur, saya nge-blog di kantor, dan ternyata di kantor yg sekarang saya tidak bisa posting blog...hehe...

Ups, jangan kategorikan saya pekerja tidak produktif karena mencuri waktu melakukan hal yg bukan kerja inti. Nggak! Cuma, saya mengalami masalah kemudahan posting. Ga tau kenapa di kantor yg sekarang, saya tidak menemukan masalah untuk bisa membuka situs blog diri & milik sendiri. Hanya saja, kalau saya mau membuka account blog, maka setelah itu web menampilkan pesan error dsb (maaf ndak ngerti teknologi jd ga bisa jelasin masalah secara terperinci). Intinya saya tdk bisa posting tulisan secara lancar di blogspot, keinginan menulis tetap menggebu-gebu, dan akhirnya punya pelabuhan baru di layanan blog yang lain.

Akhirnya saya membangun rumah kedua di ranah maya pada layanan multiply. Web itu membawa kebahagiaan baru ketika saya bisa posting foto, tulisan, dsb, serta bisa menambah kenalan baru sesama pemilik account multiply. Ego pribadi saya terasa dielus-elus ketika tahu blog saya membuat teman lain mampir berkunjung. (Ups, saya sudah mengarah pada narsistik kah?)

Saya tidak bermaksud membandingkan dua fasilitas layanan online diary itu. Blogspot adalah rumah pertama, yang selalu menjadi tempat perdana untuk berlabuh. Namun, saya juga ingin merawat kesetiaanku pada situs yg sudah kubuat di MP. Saya sendiri tidak membuat klasifikasi apa yang harus kuposting di blog dan kategori layaknya kutuliskan di dalam MP. Jalani saja. Mmm, adakah orang yang kehilangan tulisanku di blogspot? duh, ge er sekali saya ini :))

Adakah yang mau mampir bertamu ke rumah pertama dan rumah kedua Saya? Saya bakal sambut dengan senyum manis si emoticon :) dan secangkir kopi hangat nan harum.

:)

Kalau dipikir-pikir, emoticon :) rasanya paling sering kugunakan. Saat menuliskan pesan di SMS, membalas dialog teman di YM, atau ketika menyapa rekan di shoutbox, tulisan email dsb.

:) mewakili senyuman manis. Menjadi pengganti lengkung senyum bibir saat kita berdiskusi dalam tatap muka langsung. Menandakan kita mengamini pembicaraan lawan diskusi.

:) sebagai penanda sikap ramah, dan menjadi salam penutup bahasa tertulis ketimbang sekadar tanda titik atau "."