Ini kalimat iseng kulontarkan kepada seorang sahabat. Awalnya kami berdiskusi tentang istilah di dunia media (karena dia bukan bekerja di perusahaan media) dan akhirnya kami iseng seandainya dia narasumber dan saya adalah wartawan, bakal seperti apa pertanyaan yang bakal kulontarkan.
Entah bagaimana obrolan ngalor ngidul itu ke urusan pembagian waktu. Ia menanyakan bagaimana saya membagi waktu pribadi, gara-gara setiap dia menyapa diriku selalu kujawab, “Lagi ngetik kerjaan”.
Ia jadi bertanya apakah aku tidak mampu mengelola waktu sehingga hampir selalu membawa pulang pekerjaan ke rumah? Melanjutkan mengetik di rumah? Padahal sebagai Penulis saya sudah memiliki waktu 8 jam sehari dalam 5 hari kerja dalam seminggu.
8 jam x 5 hari = 40 jam/minggu untuk bekerja.
Saya menjawab kalau lembur dilakukan demi mengejar deadline... Maklum pekerja kreatif tentu tergantung tuntutan klien yang kadang-kadang mengorder secara dadakan dan harus selesai dalam waktu cepat.
Alasan lain adalah memang kerjaannya yang banyak.. ehem..
Dengan pertimbangan banyak pekerjaan yang diselesaikan (demi duit agar tercukupi kebutuhan primer, sekunder dan tersier …hehe..), tapi juga tetap terpenuhi keperluan pribadi dan urusan keluarga, saya harus harus belajar “time management” alias membagi waktu. Arghh! … Mungkin istilah tepatnya bukannya belajar, akan tetapi efisiensi dalam manajemen waktu sekaligus teguh dalam menjalankan schedule tsbt.
Mengintip dari Wikipedia, Manajemen Waktu mencakup perencanaan dan delegasi. Yaitu mulai dari menetapkan rencana dan alokasi waktu, termasuk mendelegasi tugas, lalu menganalisis waktu yang harus dialokasikan, monitoring, organizing, scheduling dan memprioritaskan waktu.
Ohya, godaan di depan laptop dan kemajuan internet saat ini memancing orang untuk tidak efektif dalam memanfaatkan waktu. Cek e-mail, browsing, chatting, dan sebagainya. Tahu-tahu waktu berlalu cepat gara-gara iseng membuka link dengan judul menarik.
Untuk mengatasinya maka coba jalankan berikut ini :
- Catat setiap rencana aktivitas
- Tentukan prioritas
- Follow up dan review rencana aktivitas yang sudah kita buat sebelumnya, dan sekali-kali beri hadiah bagi diri sendiri jika rencana aktivitas berhasil kita selesaikan. Sebaliknya kita coba laksanakan kerja yang belum selesai atau analisis mengapa pekerjaan tersebut belum selesai.
Saya sudah tahu tips mengatasi problem manajemen waktu, semoga saya berhasil menjalaninya. Semoga ketika sobatku bertanya tentang saya, dia mengatakan diri ini banyak bekerja tapi masih bisa meluangkan waktu untuknya.