bagooosss.....
kau eja aku si... S.u.m.i.n.i
bukan Sarinem
karena nama itu
milik topeng monyet hendak ke pasar
Aku masih ingat ingin meronce kalungmu
bukan bandul lonceng tanda cinta majikanmu
pelukku ditisik dari daun dan ranting
dari taman kita bermain bersama
tempat sesekali kita membuang p*p
dan tempat kita pertama bertemu pandang
saat bulu rambutmu masih berbau sampah
saat nona Dewi belum mengambilmu
dan berbagi cium dengan aku ...
thanks kepada mas Khamid Istakhori untuk puisi : “Buat si Jabrix dari Sumini” yang menginspirasi aku membuat balasan surat :)
(Gambar: foto si Jabrix, kucingku yg menjadi obyek puisi)