Lama tidak mengupdate
blog. Kali ini alasannya karena banyak hal yang baru dalam kehidupan saya yang
membuat saya melipir dari dunia per-bloggeran.
Sejak saya memutuskan kembali ke bangku perkuliahan, dengan mengambil
studi pascasarjana (S2) memang hidup saya hanya terpusat pada dua hal: kantor
vs kuliah. Apa rasanya kuliah sambil kerja?
Bukan hal mudah! Dari persoalan urusan finansial yang terkuras,
waktu selama 24 jam yang terasa kurang, menyusutnya aktifitas hangout bersama teman-teman, hingga
penyakit yang mampir akibat badan kelelahan dan stres.
Akhirnya saya menyimpulkan pembelajaran terbesar yang saya
petik dari kuliah sambil bekerja yaitu: bagaimana saya harus berdamai dengan
kenyataan bahwa menempuh studi sambil bekerja membuat saya menerima kenyataan
tidak bisa mencapai peringkat terbaik.
Ini kawah candradimuka buat saya yang suka ambisius dan do everything perfectly. Saya harus
belajar berdamai bahwa “terbaik tidak selalu 100% bagus” dan belajar sabar.
Ga bisa dipungkiri ketika mengeluarkan biaya cukup besar
(saya membiayai sendiri kuliah S2 saya), ada perasaan tidak ingin sia-sia.
Tolok ukur keberhasilan bangku formal adalah nilai Ujian Akhir Semester (UAS)
dan Indeks Prestasi Kumulatif (IP.K). Tapi pada akhirnya saya merasa prioritas
utama adalah menciptakan win-win solution
memiliki sikap profesional dalam menghadapi pekerjaan kantor sementara kuliah
S2 bukan mengejar nilai, melainkan sebagai sarana pengayaan ilmu, membuka
wawasan dan menciptakan sudut pandang berbeda.
Justru saat-saat kuliah menjadi oase saya dari kepenatan
kantor. Karena pergi ke kampus untuk kuliah adalah kesempatan bertemu
teman-teman dari berbagai latar belakang pekerjaan dan perusahaan. Jadi intinya
S2 adalah membangun jejaring (networking)
termasuk dengan para pengajar.
Dan ketika nama saya sudah tertera sebagai salah satu nama
wisudawan untuk Semester Genap 2012/2013, saya bahagia telah merealisasikan
salah satu impian saya: suatu hari kembali ke bangku kuliah dengan mengambil
S2.