Thursday, March 27, 2014

Kok Saya Lemot Sih?

Beberapa hari ini saya punya pengalaman menjadi "si lemot". Mulai dari ketinggalan mengikuti langkah-langkah pengisian SPT saat bersama-sama diajari, ketinggalan dari teman-teman kantor saat nge-mall, hingga ketepok bola tenis gara-gara saya bengong. 

Aduh! jangan-jangan ini gejala tua ya? Prosesor tubuh saya berupa Intel Pentium IV, sementara rekan-rekan di sekitar saya berprosesor Intel Core i7 sehingga super responsif, gesit dan cepat. Kebanyakan mikir juga bisa ya, memperlambat daya pikir dan kecepatanku bereaksi? 

Tapi seperti dikemukakan Harvard Medical School kalau suatu hari kita mengalami kejadian mengobrak-abrik rumah demi mencari kunci mobil atau kacamata yang terlupa entah ditaruh dimana, ini salah satu pertanda gejala pertambahan usia. Atau lupa dengan nama rekan saat berpapasan di jalan, juga salah satu tanda penuaan.

"Umumnya manusia mengalami alpa gara-gara pertambahan usia," kata Dr. Anne Fabiny, Chief of Geriatrics at Cambridge Health Alliance dan assistant professor of medicine di Harvard Medical School.   

Tapi Fabiny memberi tips sederhana untuk menjaga daya ingat, dan menolong otak kita agar mampu mengingat dengan lebih baik. Yaitu: 

Lakukan rutinitas: misalkan meletakkan kunci, kacamata, dan handphone di tempat yang sama setiap hari, untuk memudahkan pencarian yang istilahnya ga perlu pake putar otak atau “no brainer.”

Konsentrasi atau perlambat kerja agar otak diberi waktu untuk mengumpulkan sejumlah memori. 

Hindari multitasking atau lingkungan yang noisy, dua hal yang memacu memori bekerja lebih keras.

Dan tiga hal terakhir yang cukup penting: pastikan cukup tidur, hindari stres, dan konsultasikan ke dokter tentang obat yang dikonsumsi apa akan berpengaruh pada daya ingat.  

Hoamm.. hari ternyata sudah malam saat saya menulis tips ini. Oke, saya mau segera tidur demi menjaga daya ingat, menjaga daya tahan tubuhku yang Pentium IV, dan demi beauty sleep  :-) 


Gambar dikutip dari: Images.sodahead 


No comments: