Thursday, January 07, 2010

AlasanTidak nge-Blog

Lagi menebak-nebak penyebab saya belakangan ini jarang nge-blog, alias memposting tulisan di dalam blog. Dan saya menemukan beberapa alasan.

Sibuk bekerja adalah alasan utama saya tak sempat membuat tulisan pribadi maupun puisi untuk dituangkan dalam blog.

Hanya saja, kalau memang waktumu benar-benar tersita untuk aktivitas pekerjaan, mengapa kamu bisa menyelesaikan kasus rumah harta Natalie Brooks dalam waktu 6 jam, bahkan 10 kali menamatkan Agatha Christie-Peril at End House. Sempat menjadi gadis berkemampuan paranormal Cate West, atau membangun pertanian di Ranch Rush.

Semua nama diatas adalah bagian dari games yang saya mainkan. Iya. Saya kecanduan nge-games PC alias maniax game house (kalau merujuk istilah teman saya tentang genre permainan ini).

Kini saya berpikir memang kegiatan bermain games ini bukan sekadar membunuh waktu luang, tapi menghilangkan waktu luang yang seharusnya bisa digunakan untuk aktifitas produktif lainnya.

Mau contoh aktifitas produktif? Tidur untuk mengistirahatkan badan yang lelah plus menghindari hitam di bawah mata akibat kurang tidur. Atau membaca buku, menyetrika, merapikan kamar, termasuk menulis puisi dan/atau blog.

Alasan ketiga mengapa kuantitas tulisan blog saya berkurang. Yaitu karena keberadaan Facebook dan Twitter.

Kapasitas “What’s on Your Mind” Facebook sebanyak 420 karakter atau Twitter dalam 140 karakter. Tentu berbeda jauh dengan membuat tulisan sebanyak 1500, 2500, 3000 bahkan tanpa batas di sebuah blog pribadi.

Ada dalih mengatakan bahwa “Kuantitas (jumlah) tak menjamin kualitas (mutu)”. Namun sebenarnya “menulis” adalah suatu kegiatan seumur hidup.

Sekali kamu belajar berenang dan menguasai salah satu gaya maka kamu bakal mampu berenang seumur hidup. Belajar naik sepeda bakal membuatmu mampu ngegowes sepanjang hayat.

Meski lama tak berenang ataupun bersepeda, saat kamu harus nyemplung atau mengayuh maka pada permulaan kamu tertatih-tatih kemudian melesat seperti kemampuanmu semula.

Ini berbeda dengan “menulis”. Menulis menjadi satu rangkaian dengan kepekaan menangkap kondisi lingkungan, sosial, alam sekitar dan yang terjadi di sekitarmu.

Jika lama tidak menulis blog, bukan saja kegiatan menulis hanya sekadar menyelesaikan pekerjaan (bagi saya yang memang sehari-hari bekerja sebagai Penulis iklan), melainkan juga termasuk melupakan tujuanku semula untuk membuat blog pribadi di dunia maya.

Tujuan membuat blog pribadi, bisa jadi sederhana. Sarana mengeluarkan pikiran. Menceritakan kembali pengalaman, mengemukakan opini/pendapat, ide dan sebagainya. Lalu meningkat menjadi sarana membagi informasi yang ternyata berguna bagi blogwalker alias pengunjung situs.

Lalu bagaimana jika cetusan pikiran itu saya alihkan ke Facebook? Memang ada sarana Notes, atau men-share dari Multiply ke FB.

Termasuk mengomentari status teman, dan memang ini sebagai bagian sosial pengganti fisik kita yang tak mampu bersilaturahmi ke teman, saudara, kenalan dan siapapun yang terlink di dalam si Muka Buku milik kita.

Namun saya menjadi malas untuk menyelesaikan kalimat 1-2 paragraf yang terlanjur dibuat untuk menjadi satu artikel utuh dan diposting. Jika tak selesai, toh tak ada kejaran deadline, atau peringatan dari rekan-rekan Trafik, AE, atau desain tentang tenggat waktu.

Facebook pribadi merambah pula pada kegiatan memainkan games. Menyemai benih di lahan maya bernama Tiki Farm. Lalu memetik panen, menjual hasil panen untuk menggunakan hasil penjualan tersebut sebagai dana membeli bibit tanaman, binatang, perangkat kehidupan.
Sebuah evolusi yang benar-benar menyenangkan…tapi (sebenarnya) tetap khayalan.

Kesadaran di awal 2010 -ada yang salah dengan cara saya mengelola waktu- dan ingin kembali menyemai cerita di kebun blog-ku.

1 comment:

Kegembiraan said...

iya kadang sibuk ya...