Monday, June 20, 2011

Sabar

“Patience – Our real blessings often appears to us in the shapes of pain, looses, and disappointment. But let us have patience. .. We soon shall see ‘them’ in their proper figures. With lots of true.”


Kalimat diatas saya simpan di dalam memori komputer dan ketemu saat bongkar-bongkar arsip. Saya ingat kembali sumber kata-kata mutiara itu berasal dari kiriman berantai blackberry messenger dari rekan kerja.

Sumbernya anonim atau tidak tahu siapa yang mengatakannya. Hanya saja kalimat itu kuterima di saat yang tepat. Pesan diterima pada 2010 ketika Bapak saya keluar masuk rumah sakit, dan saya bisa mengatakan saat itu kesabaran kami sekeluarga sedang diuji, dan secara pribadi saya merasa pula akan arti ‘keluarga’.

Keluar masuk rumah sakit, masuk Unit Gawat Darurat, operasi dan masa pemulihan selama setahun, Alhamdullilah kini Bapak saya sehat walafiat. Dan ini membuat saya punya kesabaran yang baru. Jika Bapak saya bawel dan keras kepala, saya mengingat masa-masa kritis dan perasaan takut kehilangan saat Papa dioperasi dan masuk ICU, saat beliau sesak nafas, untuk jadi bersabar atas gaya Papa yang sudah saya pahami sejak saya lahir.

Bagi saya yang terencana, ketidakteraturan bisa jadi cobaan. Bisa berarti pemicu ledakan amarah.

Ketika ambisi menjadi terlalu ambisius.

Ketika di atas langit masih ada langit.

Ketika batal menikah.

Ketika rencana pindah rumah tidak sesuai harapan karena kondisi yang berkembang di lapangan.

Ketika keinginan terealisasi 10 tahun kemudian, kita jadi mengingat kembali poin-poin kehidupan kita mengapa tertunda hingga 1 dasawarsa. Dan menyadari memang ini saat yang tepat untuk merealisasikan, ketimbang misalkan 2, 5 atau 9 tahun lalu.

Sabar bisa memakan waktu tunggu seperkian detik, menit, jam, hari, hingga tahun.

(Kini saya menambahkan pasangan kata: niat – ulet – kesabaran – keteguhan – doa).

“Berkah seringkali hadir melalui bentuk cobaan, kehilangan dan rasa kecewa. Kita harus belajar bersabar, dan pada waktunya kita akan melihatnya dengan baik. Dalam alasan yang tepat.”

1 comment:

Wahyu Tri Kusprasetyo said...

Sabar adalah kunci sukses! Setuju@!