Monday, February 25, 2008

Jagalah Ucapanmu

Eno, gua order untuk (nama kolom). Nanti materi kukirim yaa... bla bla.. ” kata seorang Account Executive (AE) cowok kepada saya. Biasanya materi yang umumnya berupa press release perlu saya baca & edit sebelum dimuat ke dalam rubrik yang memang saya tangani.

Ohya? Tapi kalau materi dikirim lewat email, cc-kan juga ke email yahoo-ku karena yang kantor ga bisa kubuka. Komputerku lagi rusak,” jawab saya.

Komputer lu rusak? Lu makan gaji buta dong...” kata cowo yang gayanya memang sok cool itu.

Monyet! Gaji buta?? Gw panas nih!

Iya memang. Saking giatnya gw kerja, komputer gw sampai mampus,” akhirnya kalimat itu yang keluar dari mulutku.

Kejadian tadi saya alami saat sedang ngelembur setiap malam untuk mengerjakan tulisan suplemen. Padahal selain itu masih bagi waktu dgn kerjaan lain, dan di saat tidak tepat komputerku di kantor rusak.

Nah, rasanya mendengar ucapan itu sangat tidak enak di kuping. Mungkin saja, dia murni bercanda, atau memang ucapan itu datang dari lubuk hati yang menyangka, ”Jadi penulis iklan enak ya.. Datang ke kantor duduk terus di depan komputer. Ga susah-susah me-lobbying klien dan presentasi supaya klien pasang iklan di tempat kita. Sudah gitu pakai acara bilang komputer rusak!”

Memangnya tulisan kayak bikin panci? Kita juga kayak Empu Gandring yg dapat order keris dari Ken Arok. "Semedi" dulu cari inspirasi supaya keinginan klien matching dengan tulisan kita, browsing data, dilanjutkan menulis, lalu membrief fotografer untuk cari foto yang cocok, lalu menongkrongi anak desain menyelesaikan layout iklan.

Dan hal tsbt bisa membuat para penulis lembur sampai malam. Gua ga pernah tahu lagi sinetron Asia (hehe..kl tidak salah Jak TV pernah memutar film-film model begini), sampai di kos cuma hai..hai... sama temen-temen kos yang kebetulan lagi nonton TV di ruang tengah, cuci muka, ganti baju lalu tidur.

Yah, inti dari kasus saya ini, sekadar mengingatkan diri maupun rekan-rekan : cobalah bercanda dengan cara elegan. Gaji dan desk job bukan hal menarik untuk menjadi bahan guyonan (meski kamu berniat nothing heart feeling dgn pernyataan tsbt). Kita tidak tahu apakah itu saat yang tepat. Apalagi, jika rekan yang diajak bercanda sehari-hari bukan teman dekat. Lebih baik bicaralah seperlunya dan too the point.

Sensor : maaf jika dalam tulisan di atas ada jenis primata yang saya sebutkan.

1 comment:

deTak riNdu said...

sabar sabar...
Empu gandring buat keris pake puasa juga lhoo... hehe