Thursday, March 05, 2009

Belanja Itu Ritual Sakral Wanita


Ada benarnya komentar lebih susah mengenali wanita bersepatu Christian Louboutin ketimbang ber-BlackBerry. Perlu ketelitian ekstra untuk memperhatikan alas di bawah sepatu berwarna merah khas sepatu asal Perancis itu, ketimbang menemukan wanita yang sedang berjalan tapi matanya tak menatap jalan ketika di mal.

Sebuah handheld tergenggam di tangan, dan jemari sibuk bergerak kiri-kanan. Kadang senyum di raut wajah menyiratkan apa aktivitas yang mereka kerjakan. Pasti seputar SMS, chat via Yahoo Messenger (YM), atau Facebook.

Cara lain mengetahui : jika status di Facebook (FB) nya sering ganti dalam hitungan belasan hingga puluhan menit, atau cuma dalam hitungan jam, atau ada tulisan "....Lagi belanja di...", ”....Lagi menikmati (nama makanan) di... ”, ”Otw ke ....” Nah! Sudah ketahuan kan perangkat apa yang digunakan untuk meng-update status tsbt?!

Hmmm.. mungkin sudah BB-addict? Tapi terasa beda-beda tipis dengan kelompok narsis, supaya orang tau dia punya BlackBerry.

Tapi, saya jadi malu sendiri sempat menjadi bagian dari narsis itu. Kejadiannya Sabtu lalu, saat berada di department store saya justru kangen mendengar siulan burung atau ting-tung bunyi sms. Maka saya update -lah status saya di FB :” ...is Sightseeing Shopping... love this kinda activity :)) ”

Di YM kucantumkan status yang sama. Lalu terjadilah chatting bersama seorang teman. Status di YM-nya bikin gatal komentar, dan ternyata temanku yang sedang sekolah di Jerman itu sami mawon ’gatal jempol’ saat menunggu di bandara. Kami pun melakukan diskusi. Yah, isi percakapan kami jenis ladies talk....(alias ga penting! bukan demi bisnis bernilai jutaan hingga miliaran) Semua saya lakukan sembari naik tangga eskalator, menyusur lantai atas, hingga masuk ke gerai perlengkapan olahraga.

Sebentar menclok di Adidas (hello.. mana sentuhan Stella McCartney ya??), lalu melirik Puma yang koleksi desainnya semakin chic dan modis. Diadora yang ternyata not bad (tapi untuk sepatu yang kusukai, ga ada ukuran kaki ku..), lalu bingung memilih antara running shoes putih berlogo swoosh atau Reebok Salon-II.

Lama-kelamaan saya tidak konsentrasi melihat deretan sepatu sport yang terpajang di rak. Akhirnya diskusi kami akhiri dengan saya katakan mau pilih-pilih sepatu dulu.

Saya bisa menyimpulkan : Belanja adalah Ritual Sakral Wanita. Tiada hal lain yang boleh mengganggu kenyamanan kaum hawa selain ’mengganggu’ mbak/mas SPG untuk minta ambilkan model ini, warna itu, pilah pilih ukuran S,M, atau L.

Eh, tapi saya juga punya ’penemuan’ baru dan sepertinya resep jitu menghindari rayuan mbak/mas SPG dengan handheld Berry hitam-ku yang sebesar telapak tangan. Ceritanya saya mampir ke electronic centre yang letaknya di lantai 3 mal yang sama. Ini termasuk gerai favorit kumasuki, dan mata tertumbuk pada sebuah televisi LCD. ”Aih, bagusnya buat dipasang di kamar tidur di Bogor,” pikirku dalam hati.

Saya pun memperhatikan kertas putih yang ditempel di kiri tv mencantumkan harga dan spesifikasi produk. Pada lembaran kertas itu ada pula dicantumkan mekanisme cicilan 6 bulan, 12 bulan. Si mbak SPG pun menghampiri. Setelah tanya ini itu secara detail, lalu berpikir waras (masih sadar bahwa masih banyak alokasi uang untuk keperluan lain), saya pun berkata sambil tersenyum manis, ”Makasih, Mbak. Tapi saya perlu diskusi dulu sama bapak-nya anak-anak,” sembari mengeluarkan Be’ib –nama BlackBerryku- sambil berlalu pergi..... (Hihihi.. sok sibuk pencet-pencet seperti kirim SMS, padahal nge-cek Zodiak Hari Ini).

(Gambar dikutip dari : http://candlefind.com)

1 comment:

Restituta Arjanti said...

@dodol: i bet u're just a stupid man, with a small brain in the ass.